Kamis, 5 April
2018 pukul 20 : 00 WIB DMPA ( Dewan Mahasiswa Pondok Al Asy’ariyyah )
Mengadakan acara SHARMA ( Sharing Mahasiswa ) , yang di dalamya berisi kegiatan
sharing dan ngopi bersama kyai, acara tersebut di hadiri oleh salah satu Dzuriyyah
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah yaitu KH. Atho’illah Asy’ari
Alh., atau yang akrab di sapa Abah Atho’. Terselenggaranya acara ini adalah
sebagai realisasi program kerja dari Departemen Dakwah DMPA, Sekaligus sebagai
ajang bincang – bincang atau sharing mahasiswa yang di pandu langsung oleh Abah
Atho’. Pada kesempatan tersebut Abah Atho’ hadir sebagai pembicara, dengan tema NGOPI BAreng Kyai. Ngopi ( Ngobrol Perihal Santri ). Sebanyak kurang lebih 300
Cup Kopi di sediakan panitia untuk para
mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam acara ini. Peserta SHARMA kali ini
juga di hadiri oleh santri- santri pondok cabang Al Asy’ariyyah Yaitu Pondok
Pesantren Nawwir Quluubana, Pondok Pesantren Al asy’ariyyah 3 dan 4, Blok M dan
Blok P2 PPTQ Al asy’ariyyah.
Menurut Beliau
( Abah Atho ) NGOPI bisa di artikan Ngobrol
Perkara Iman, bisa juga Ngolah pikir santri atau Ngobrol Perihal Santri
untuk kalangan santri.
Betapa pentingnya peran seorang mahasiswa yang
juga menyandang status santri sebagai generasi islam, oleh karena itu Ia harus
mampu berinovasi. Seorang pemuda harus idealis tetapi seorang pemuda juga harus
realistis.
Pernah suatu
ketika pada saat Mbah Mun masih ada , abah Atho’ bertanya “ pakde’ Kenapa pancasila
tidak bisa dirubah ? Mbah Mun menjawab “ Sampai hari kiamat “, abah Atho’
yang dulu masih muda , beliaupun merasa harus berfikir idealis dan menanyakan
kembali kepada Mbah Mun “ Alasnnya apa ? lalu Mbah Mun menjawab “Pancasila
dirumuskan oleh orang –orang yang cerdas pada zamannya, orang-orang yang alim,
ikhlas , orang-orang yang kuat riyadhahnya”.
Pada kesempatan
ini beliaupun menjelaskan tentang betapa pentingnya berorganisasi, karena
dengan berorganisasi seorang santri dapat berkomunikasi dan mampu menyelesaikan
masalah. Bukan ” Piye penake, tapi piye enake “ ( Bukan bagaimana se
enaknya tapi bagaimana enaknya ) dalam konteks ini “ pie enake “ di anggap
lebih memudahkan atau menguntungkan 1 sama lain, daripada penake yang
terkesan hanya menguntungkan 1 orang saja.
Imam Syafi’i
mengatakan hadapi masalah hari ini, kalau tidak diselesaikan maka esok
masalahnya akan semakin besar , oleh karena itu beliau berharap agar para
Mahasantri mampu menyelesaikan masalah, minimal masalah yang ia hadapi sendiri.
Sayyidina Ali mengatakan Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan
yang tidak terorganisir . Contoh yang namanya mafia dalam ilmu perhitaman
mereka sangat secret sekali, mereka sangat terorganisir dalam beraksi,walaupun
yang di dalam sel mereka tetap mampu menyebarkan narkoba antara satu sel dangan
yang lain.
Mahasantri jangan hanya see and wait tapi action . Abah
atho menyarankan para santri agar gemar menulis.” Menulislah ! dan kembangkan pola pikirmu
“. Dahulu ketika beliau masih berada di
pondok pesantren beliau sering menulis tentang keluh kesahnya dalam menghafal
Al- Qur’an , ketika berfikir tentang ayat-ayat-Nya. , terkadang beliau juga
menuliskan tentang curahan hatinya di buku diary miliknya. Kuasailah ilmu
seperti orang yang mau berperang senjata kecil apapun tetap di bawa, karena
kita tidak tahu senjata yang mana yang bisa gunakan saat berperang. Begitupula
ilmu, sekecil apapun ia harus di jaga karena kita tidak tahu, kelak ilmu mana
yang akan kita manfaatkan, dan jangan lupa membacalah karena buku adalah
jendela dunia.
Dalam
kesempatan ini Abah Atho’ juga menyampaikan tentang betapa pentingnya istiqomah
, “ Istiqomah lebih baik dari 1000 karomah “ lalu bagaimana caranya,
lakukanlah step by step karena istiqomah tidak datang secara tiba – tiba .Misal
puasa, Hari pertama puasa akan terasa berat, hari kedua agak berat, hari ketiga
terasa ringan, hari ke empat inshaallah akan terasa biasa . Dan Ketika kita
meninggalkan sesuatu yang biasa dikerjakan ,kita akan merasa ada jika ada
sesuatu yang hilang atau tertinggal. Begitu pula dalam proses menghafal Al-
Qur’an.
“ AYO BANGKITT.. .DAN JADILAH GENERASI ISLAM
YANG KOMPETEN “